Kamis, 03 Maret 2011

Sebuah Ikatan Cinta



Tetesan-tetesan hitam pena
Kutuangkan pada selembar kertas tak bernyawa
Kulukiskan di situ sebuah nuansa
Nuansa cinta dari seorang manusia

Di tengah malam, ketika kesepian sudah menyergap
Kutemui Engkau dengan mengendap-endap
Tak lebih tuk sekedar meratap
Dan bercengkrama dengan-Mu, di tengah malam yang gelap

Tiap hari kubaca surat cinta-Mu
Ku senyum-senyum sendiri mendengar pujian-Mu
Dan ku merintih takut mendengar ancaman-Mu
Ya Allah... betapa perhatiannya Engkau

Duhai Yang Maha Memiliki Cinta
Sungguh, tak ada yang lebih besar cintanya
Dibanding cinta-Mu, wahai Pencipta Cinta
Maka itu, malu selalu menghinggapi hamba
Karena masih merasa sulit tuk membalasnya

Kumohon penuhilah hatiku
Dengan cinta kepada-Mu
Karena kutahu, betapa manis cinta-Mu
Betapa abadi cinta-Mu
Ku tak ingin terjerat cinta semu
Yang dihembuskan oleh nafsu

Tak peduli apa kata manusia
Tak peduli bencinya mereka
Tetap kujaga cintaku pada-Mu
Tak pernah tergerus waktu

Wahai saudara-saudaraku
Lihatlah, betapa besar cinta-Nya padamu
Betapa manis bila kau tahu
Maka, balaslah cinta-Nya jika kau mau
Agar ridho dan ampunan-Nya mengalir padamu
****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar